terbit di kala senja memerah,
jauhnya tak terhingga,
indahnya tiada terkira.
tak ada yang bisa terkata,
kala mata hanya bisa menerka,
apa gerangan yang bisa kuraba,
jemariku tak sangup
menggapainya.
bulan sabit,
hendak kugalah dengan rasaku,
jika bisa kupetik sinarnya,
ingin kusandingkan dengan
kejora.
impian biarlah tetap impian,
manakala ambisi telah pergi,
menyisakan kedamaian,
yang mengendap di dasar hati.
bulan sabit,
kesunyian ini milikmu,
yang kau sematkan di awang awang,
dan kucuri di kala kau terlupa.
kau gading yang tak retak,
walau dianggap hiasan gagu,
tak pernah ragu kau bertugas,
menjadi lukisan di kanvas hati.
Entri Populer
-
ingin sekali kubunuh diriku (tapi bukan bunuh diri) membunuh diriku yaitu diriku yang membunuh aku akan kucabik mereka yang ada didalam diri...
-
mesra mencinta mulai menghilang makna mengasihi musnah memalingkan muka menatap maya menggauli malam merengkuh maksiat mengucap mantra menya...
-
di sebuah malam yang hening dan meresap di kalbu ada peristiwa cahaya yang mesti di jaga ya Allah... telah KAU utus.. JibrilMU,menemui Rasul...
-
ketika pagi telah menjulang kulihat sang mentari bersinar dengan seyuman indah di wajahnya ketika ku coba melangkah dihari ku yang kelam kul...
-
sebelum senja tiba biarkan angin berlalu di sela pepohonan nan merdu membawa angin masa lalu sebelum senja tiba biarkan awan berkelana memba...
-
kusimpan kangen ini kusimpan. tapi aq tak bisa tak bisa tak membuka dan kubuka hati membaca tanda atas status tertera barangkali hanya kata ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.