ingin sekali kubunuh diriku
(tapi bukan bunuh diri)
membunuh diriku yaitu diriku yang
membunuh aku
akan kucabik mereka yang ada didalam
diriku
yaitu diriku yang berkhianat
ketika pedang menusuk hati
air mata yang terurai
ketika hati membusuk
lidah kelu tak berdawai
ku membaca
tapi seperti buta
ku mendengar
tapi seperti tuli
ku merasakan
tapi seperti terasa beku membatu
LALU JALAN APA
JALAN YANG HAUS DI TEMPUH
LALU JALAN MANA
JALAN YANG DIPILIH
senandung lirih angin malam
tatapan bulan begitu sipit
seluruh hati mulai tunduk
tertegun melihat Hati Nurani
ku duduk di persimpangan Jurang
ku tatap kepala pedang disapingku
ku cabut dengan perlahan
ku lihat penuh dengan karat
anjing liar didepan ku
ku diam tanpa suara
aku bingung dengan apa
ku harus melawannya
teringat lampau
pedang ini sangat mengkilau
teringat masa itu
pedang ini sangat tajam
lalu apa yang harus ku lakukan
tidak ada daya dan upaya
lewat mata ku tatap mata ku
terenyuh lewat mimpi ku memanggil
namaMu
aku tercabik
aku terluka
aku tergores sampai tulang sumsum ku
aku terhempas tak berdaya
pedang ku patah
melawan taring anjink liar itu
pedang ku jatuh disamping tubuh ku
melawati hari itu penuh dengan darah
anjing itu memalingkan wajahnya
menatap ku dengan tajam
anjing itu pergi
melolong seperti tertawa
aku terkapar
aku coba bangkit dari luka ku
aku bertumpuh pada pedang ku yang
patah
aku angkat setengah tubuh ku
aKu menatap langit hitam yang berkilauan
ku rasakan air mata dipipiku
jatuh dari langit
ku rasakan setiap tetes
juga di lidah ku
baru kusadar aku kehilangan
pedang ku patah
baru kurasakan
patahan itu jatuh kejurang
hari berganti hari
ku jalani hidupku dengan pedang patahku
hari demi hari
ku coba untuk MENGASAH pedang patahku
hari terus bergulir
ku bertahan hidup dengan pedang patahku
ku duduk dipersimpangan jurang
ku tatap kepala pedang didada ku
ku cabut dengan perlahan
ku lihat sangat tajam dan megkilau
anjing liar didepan ku
ku bersuara dengan tegas namun pelan
aku tidak meragukan-MU
ku harus melawannya
aku tergores
ia terluka
aku terluka
ia tercabik
ku palingkan wajah ku
menatap anjing liar itu dengan senyuman
ku dekati anjing liar itu
menguburnya dalam-dalam
ku rasakan udara segar
menerpa wajahku dari BARAT
ku rasakan setiap hembusan
memasuki paru paru ku
baru kusadar ku kehilangan
tapi tidak semua
baru kurasakan
tapi aku masih punya pedang
hari berganti hari
ku lewati dengan pedang ku
hari demi hari
ku nikmati hidup ini
hari terus bergulir
ku jalani hidupku penuh dengan ARTI
Entri Populer
-
ingin sekali kubunuh diriku (tapi bukan bunuh diri) membunuh diriku yaitu diriku yang membunuh aku akan kucabik mereka yang ada didalam diri...
-
mesra mencinta mulai menghilang makna mengasihi musnah memalingkan muka menatap maya menggauli malam merengkuh maksiat mengucap mantra menya...
-
di sebuah malam yang hening dan meresap di kalbu ada peristiwa cahaya yang mesti di jaga ya Allah... telah KAU utus.. JibrilMU,menemui Rasul...
-
ketika pagi telah menjulang kulihat sang mentari bersinar dengan seyuman indah di wajahnya ketika ku coba melangkah dihari ku yang kelam kul...
-
sebelum senja tiba biarkan angin berlalu di sela pepohonan nan merdu membawa angin masa lalu sebelum senja tiba biarkan awan berkelana memba...
-
kusimpan kangen ini kusimpan. tapi aq tak bisa tak bisa tak membuka dan kubuka hati membaca tanda atas status tertera barangkali hanya kata ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.