remang-remang tanpa bayangan
tak jelas di pelupuk mata yang kian menjauh
sebuah asa yang selalu berkunjung
menemani malam dalam lelapnya impian
sebuah cita yang tak henti mengiang
membisiki telinga dalam
gemuruhnya harapan
di dalam jengkal ukuran yang
menghasilkan hitungan
terlalu jauh dari sorot pandangan
untuk dilakukan
yang membuat pilu, ragu untuk kedepan
begitu berat kaki untuk dilangkahkan
karena banyak sekali lubang lubang yang berurutan
yang memancing iba, dalam titik sudut kehidupan
tempo yang telah berganti
meninggalkan sebuah pesan bijak
''hindarkan keraguan dan kekecewaan
''
dalam berjalan di bawah lilitan
benang-benang
jika memang itu adalah jalan yang telah digariskan
suatu saat pasti akan temukan
kenyataan hidup yang menghiasi jagat raya
tak selalu sama dengan harapan manusia
ramai raga focus menjadi puspa keluarga
sepi jiwa dalam meratapi kandasnya asa
masa depan dicari sebagai bekal hidup nanti
namun ……..
masa depan itu sebuah misteri
tiada yang tahu skenario yang akan terjadi
banyak orang memasuki misteri itu
gagal membawa cita, hanya
sengsara yang dipangku
banyak juga kabar beritanya
mereka keluar dari sebuah misteri
dengan keberhasilan yang
membanggakan hati
masa lalu dikaji sebagai bahan intropeksi
karena ………
pahit manisnya menyimpan memori
di setiap celah yang membawa hikmah diri.
Entri Populer
-
ingin sekali kubunuh diriku (tapi bukan bunuh diri) membunuh diriku yaitu diriku yang membunuh aku akan kucabik mereka yang ada didalam diri...
-
mesra mencinta mulai menghilang makna mengasihi musnah memalingkan muka menatap maya menggauli malam merengkuh maksiat mengucap mantra menya...
-
di sebuah malam yang hening dan meresap di kalbu ada peristiwa cahaya yang mesti di jaga ya Allah... telah KAU utus.. JibrilMU,menemui Rasul...
-
ketika pagi telah menjulang kulihat sang mentari bersinar dengan seyuman indah di wajahnya ketika ku coba melangkah dihari ku yang kelam kul...
-
sebelum senja tiba biarkan angin berlalu di sela pepohonan nan merdu membawa angin masa lalu sebelum senja tiba biarkan awan berkelana memba...
-
kusimpan kangen ini kusimpan. tapi aq tak bisa tak bisa tak membuka dan kubuka hati membaca tanda atas status tertera barangkali hanya kata ...
Senin, 27 September 2010
Sabtu, 25 September 2010
perjuangan hidup penuh dosa
ingin sekali kubunuh diriku
(tapi bukan bunuh diri)
membunuh diriku yaitu diriku yang
membunuh aku
akan kucabik mereka yang ada didalam
diriku
yaitu diriku yang berkhianat
ketika pedang menusuk hati
air mata yang terurai
ketika hati membusuk
lidah kelu tak berdawai
ku membaca
tapi seperti buta
ku mendengar
tapi seperti tuli
ku merasakan
tapi seperti terasa beku membatu
LALU JALAN APA
JALAN YANG HAUS DI TEMPUH
LALU JALAN MANA
JALAN YANG DIPILIH
senandung lirih angin malam
tatapan bulan begitu sipit
seluruh hati mulai tunduk
tertegun melihat Hati Nurani
ku duduk di persimpangan Jurang
ku tatap kepala pedang disapingku
ku cabut dengan perlahan
ku lihat penuh dengan karat
anjing liar didepan ku
ku diam tanpa suara
aku bingung dengan apa
ku harus melawannya
teringat lampau
pedang ini sangat mengkilau
teringat masa itu
pedang ini sangat tajam
lalu apa yang harus ku lakukan
tidak ada daya dan upaya
lewat mata ku tatap mata ku
terenyuh lewat mimpi ku memanggil
namaMu
aku tercabik
aku terluka
aku tergores sampai tulang sumsum ku
aku terhempas tak berdaya
pedang ku patah
melawan taring anjink liar itu
pedang ku jatuh disamping tubuh ku
melawati hari itu penuh dengan darah
anjing itu memalingkan wajahnya
menatap ku dengan tajam
anjing itu pergi
melolong seperti tertawa
aku terkapar
aku coba bangkit dari luka ku
aku bertumpuh pada pedang ku yang
patah
aku angkat setengah tubuh ku
aKu menatap langit hitam yang berkilauan
ku rasakan air mata dipipiku
jatuh dari langit
ku rasakan setiap tetes
juga di lidah ku
baru kusadar aku kehilangan
pedang ku patah
baru kurasakan
patahan itu jatuh kejurang
hari berganti hari
ku jalani hidupku dengan pedang patahku
hari demi hari
ku coba untuk MENGASAH pedang patahku
hari terus bergulir
ku bertahan hidup dengan pedang patahku
ku duduk dipersimpangan jurang
ku tatap kepala pedang didada ku
ku cabut dengan perlahan
ku lihat sangat tajam dan megkilau
anjing liar didepan ku
ku bersuara dengan tegas namun pelan
aku tidak meragukan-MU
ku harus melawannya
aku tergores
ia terluka
aku terluka
ia tercabik
ku palingkan wajah ku
menatap anjing liar itu dengan senyuman
ku dekati anjing liar itu
menguburnya dalam-dalam
ku rasakan udara segar
menerpa wajahku dari BARAT
ku rasakan setiap hembusan
memasuki paru paru ku
baru kusadar ku kehilangan
tapi tidak semua
baru kurasakan
tapi aku masih punya pedang
hari berganti hari
ku lewati dengan pedang ku
hari demi hari
ku nikmati hidup ini
hari terus bergulir
ku jalani hidupku penuh dengan ARTI
(tapi bukan bunuh diri)
membunuh diriku yaitu diriku yang
membunuh aku
akan kucabik mereka yang ada didalam
diriku
yaitu diriku yang berkhianat
ketika pedang menusuk hati
air mata yang terurai
ketika hati membusuk
lidah kelu tak berdawai
ku membaca
tapi seperti buta
ku mendengar
tapi seperti tuli
ku merasakan
tapi seperti terasa beku membatu
LALU JALAN APA
JALAN YANG HAUS DI TEMPUH
LALU JALAN MANA
JALAN YANG DIPILIH
senandung lirih angin malam
tatapan bulan begitu sipit
seluruh hati mulai tunduk
tertegun melihat Hati Nurani
ku duduk di persimpangan Jurang
ku tatap kepala pedang disapingku
ku cabut dengan perlahan
ku lihat penuh dengan karat
anjing liar didepan ku
ku diam tanpa suara
aku bingung dengan apa
ku harus melawannya
teringat lampau
pedang ini sangat mengkilau
teringat masa itu
pedang ini sangat tajam
lalu apa yang harus ku lakukan
tidak ada daya dan upaya
lewat mata ku tatap mata ku
terenyuh lewat mimpi ku memanggil
namaMu
aku tercabik
aku terluka
aku tergores sampai tulang sumsum ku
aku terhempas tak berdaya
pedang ku patah
melawan taring anjink liar itu
pedang ku jatuh disamping tubuh ku
melawati hari itu penuh dengan darah
anjing itu memalingkan wajahnya
menatap ku dengan tajam
anjing itu pergi
melolong seperti tertawa
aku terkapar
aku coba bangkit dari luka ku
aku bertumpuh pada pedang ku yang
patah
aku angkat setengah tubuh ku
aKu menatap langit hitam yang berkilauan
ku rasakan air mata dipipiku
jatuh dari langit
ku rasakan setiap tetes
juga di lidah ku
baru kusadar aku kehilangan
pedang ku patah
baru kurasakan
patahan itu jatuh kejurang
hari berganti hari
ku jalani hidupku dengan pedang patahku
hari demi hari
ku coba untuk MENGASAH pedang patahku
hari terus bergulir
ku bertahan hidup dengan pedang patahku
ku duduk dipersimpangan jurang
ku tatap kepala pedang didada ku
ku cabut dengan perlahan
ku lihat sangat tajam dan megkilau
anjing liar didepan ku
ku bersuara dengan tegas namun pelan
aku tidak meragukan-MU
ku harus melawannya
aku tergores
ia terluka
aku terluka
ia tercabik
ku palingkan wajah ku
menatap anjing liar itu dengan senyuman
ku dekati anjing liar itu
menguburnya dalam-dalam
ku rasakan udara segar
menerpa wajahku dari BARAT
ku rasakan setiap hembusan
memasuki paru paru ku
baru kusadar ku kehilangan
tapi tidak semua
baru kurasakan
tapi aku masih punya pedang
hari berganti hari
ku lewati dengan pedang ku
hari demi hari
ku nikmati hidup ini
hari terus bergulir
ku jalani hidupku penuh dengan ARTI
Jumat, 24 September 2010
''AKU''
aku bukanlah yang beruntung
yang mendapat jawab atas pertanyaan-
pertanyaan
mendapat jalan saat ku di persimpangan
aku hanyalah aku yang biasa
aku yang tersesat dengan hatiku sendiri
diantara ribuan hasrat yang tak terwujud
mimpiku layu lalu terbakar menjadi abu
angin-angin itu dingin di kulitku
terkadang ia masuk dan menjadi beku di
jantungku
aku hanyalah aku yang terduduk
terus diam dan diam tanpa suara
tanpa nyayian tentang bintang
ketika sebagian orang berkata itulah
penuntun jalan
yang mendapat jawab atas pertanyaan-
pertanyaan
mendapat jalan saat ku di persimpangan
aku hanyalah aku yang biasa
aku yang tersesat dengan hatiku sendiri
diantara ribuan hasrat yang tak terwujud
mimpiku layu lalu terbakar menjadi abu
angin-angin itu dingin di kulitku
terkadang ia masuk dan menjadi beku di
jantungku
aku hanyalah aku yang terduduk
terus diam dan diam tanpa suara
tanpa nyayian tentang bintang
ketika sebagian orang berkata itulah
penuntun jalan
HUJAN sembunyikan PURNAMA
malamku di sini
masih sama seperti malam malam
sebelumnya
berteman rinai hujan dan terselimuti oleh
dinginnya
apakah malammu disana tak jauh beda
atau malam sehangat api unggun
bercahayakan sinar bulan purnama
bersanding kerlip ribuan bintang
yang seharusnya juga hadir di tempatku
mungkinkah hujan akan segera berhenti
hingga purnama pun akan hadir di sanding
ribuan kerlip bintang
terselip juga lengkung pelangi yang indah
namun yang ku dengar di luar sana
gemuruh derasnya semakin tak berirama
masih sama seperti malam malam
sebelumnya
berteman rinai hujan dan terselimuti oleh
dinginnya
apakah malammu disana tak jauh beda
atau malam sehangat api unggun
bercahayakan sinar bulan purnama
bersanding kerlip ribuan bintang
yang seharusnya juga hadir di tempatku
mungkinkah hujan akan segera berhenti
hingga purnama pun akan hadir di sanding
ribuan kerlip bintang
terselip juga lengkung pelangi yang indah
namun yang ku dengar di luar sana
gemuruh derasnya semakin tak berirama
ENTAH,,,,,,,,,?,,,,,,,,,,
ingat "pagiku hilang entah kemana"
ingat mencari sekrup pemutar waktu
ingat matahari terbit dari barat
ya dan hanya mau menjaring matahari'
(kutipan dari berbagai sumber)
siapa engakau yang
mengerti tentang gemuruh di langit'
ketika berselimut gelap
segelap imanku
aku hanya sebatang pohon di gurun
mengharap titik embun tertambat di daun
menanti kebisuan dan hanya diam
aku berteriak tapi tak mampu, lidahku
keluh
dan semua harapan mengenang kekal di
jiwaku
ingat mencari sekrup pemutar waktu
ingat matahari terbit dari barat
ya dan hanya mau menjaring matahari'
(kutipan dari berbagai sumber)
siapa engakau yang
mengerti tentang gemuruh di langit'
ketika berselimut gelap
segelap imanku
aku hanya sebatang pohon di gurun
mengharap titik embun tertambat di daun
menanti kebisuan dan hanya diam
aku berteriak tapi tak mampu, lidahku
keluh
dan semua harapan mengenang kekal di
jiwaku
Kamis, 23 September 2010
NAFSU,,,,,,,( DOSA )
tertatih melawan nafsu yang tak kunjung
luluh
menghujam bagai peluru menembus qalbu
mengalir disetiap nadi yang slalu mengeluh
hadirkan perangai jiwa peragu
hadirnya tak pernah mengetuk pintu
dalam diampun bisa tertipu
nafsu, nama indah tak termakna
hanya dirasa membuat terlena
jiwa jiwa resah memendam nafsu
surga dunia mereka rasa
tak terbantah dan tak terhindar
bagi tiap diri yang bernyawa
nafsu, adalah pembeda.
penumbuh lukanya jiwa
membawa matinya hati
luluh
menghujam bagai peluru menembus qalbu
mengalir disetiap nadi yang slalu mengeluh
hadirkan perangai jiwa peragu
hadirnya tak pernah mengetuk pintu
dalam diampun bisa tertipu
nafsu, nama indah tak termakna
hanya dirasa membuat terlena
jiwa jiwa resah memendam nafsu
surga dunia mereka rasa
tak terbantah dan tak terhindar
bagi tiap diri yang bernyawa
nafsu, adalah pembeda.
penumbuh lukanya jiwa
membawa matinya hati
Selasa, 21 September 2010
PERMOHONAN MAAFku PADA ALAM
pada pohon di tanah airku
maaf kan aku dan rekan sebangsaku
yang telah menebangimu
yang telah menghancurkanmu...
kumohonkan maaf juga
pada tanah yang sudah menjadi gersang
pada padi yang kehilangan tempat
bertumbuh
pada udara yang tak segar lagi
pada binatang yang semakin memunah
kumohon maaf
pada para pahlawan bangsaku
kami generasi muda telah khilaf
tak melanjutkan perjuangan kalian
yang telah menghantarkan bangsa pada
pintu gerbang kemerdekaan
sehingga kami terjajah kembali
di negeri sendiri
oleh teman sendiri
oleh pemerintah sendiri
oleh keadaan di negeri
Kumohon maaf pada alam
kuharap kau mau menghapus air matamu
hentikan dendammu
maafkan bangsaku
cukup sudah kami kebanjiran
cukup sudaah kami kena longsor
cukup sudah lumpur panas itu
menghancurkan rumah kami
cukup sudah....
itu semua kesalahan kami..
yang tidak menjaga kelestarianmu...
maaf kan aku dan rekan sebangsaku
yang telah menebangimu
yang telah menghancurkanmu...
kumohonkan maaf juga
pada tanah yang sudah menjadi gersang
pada padi yang kehilangan tempat
bertumbuh
pada udara yang tak segar lagi
pada binatang yang semakin memunah
kumohon maaf
pada para pahlawan bangsaku
kami generasi muda telah khilaf
tak melanjutkan perjuangan kalian
yang telah menghantarkan bangsa pada
pintu gerbang kemerdekaan
sehingga kami terjajah kembali
di negeri sendiri
oleh teman sendiri
oleh pemerintah sendiri
oleh keadaan di negeri
Kumohon maaf pada alam
kuharap kau mau menghapus air matamu
hentikan dendammu
maafkan bangsaku
cukup sudah kami kebanjiran
cukup sudaah kami kena longsor
cukup sudah lumpur panas itu
menghancurkan rumah kami
cukup sudah....
itu semua kesalahan kami..
yang tidak menjaga kelestarianmu...
Rabu, 15 September 2010
Bukan Untukku
telah lama kita lalui
masa masa yang menghibur hati
bersama dalam kebahagiaan
air mata ataupun senyuman
teringat saat saat pertama
untaian kata kata saat kau menyapa
teringat lengkungan senyum wajahmu
menghibur kesedihanku
teringat canda tawamu
yang selalu membuatku rindu
tapi....
kau kini tlah pergi
bersama orang yang lebih kau cintai
tak tau bahwa aku masih tetap menanti
kini ku tahu
ku tak pantas untukmu
diri ini tak bisa banyak berucap
hanya berdoa dan berharap
bersamanya kau kan bahagia
masa masa yang menghibur hati
bersama dalam kebahagiaan
air mata ataupun senyuman
teringat saat saat pertama
untaian kata kata saat kau menyapa
teringat lengkungan senyum wajahmu
menghibur kesedihanku
teringat canda tawamu
yang selalu membuatku rindu
tapi....
kau kini tlah pergi
bersama orang yang lebih kau cintai
tak tau bahwa aku masih tetap menanti
kini ku tahu
ku tak pantas untukmu
diri ini tak bisa banyak berucap
hanya berdoa dan berharap
bersamanya kau kan bahagia
Rabu, 08 September 2010
puisi lebaran
MINAL AIDIN WAL FAIDZIN
banyak salah dan khilaf
berbukit dosa dan silap
bahkan kata tak mampu merangkainya
ilmu Falak tak mampu menghitungnya
menyongsong hari kemenangan
tak diharapkan salahku dilupakan
namun.. sebagai sesama hambaNya
semoga kita bisa saling memaafkan
SELAMAT MENYAMBUT IDUL FITRI 1 Syawal
1429H
—————————————————————————————–
hari beranjak senja, membiaskan
rona jingga di atas cakrawala.
mengakhiri rasa lapar serta dahaga,
merengguk nikmat sebulan penuh puasa.
kini hari nan suci tlah tiba,
mohon maaf segala kesalahan dan dosa
selamat Idul Fitri 1 Syawal 1429H
Minal Aidin Wal Faidzin,
Mohon Maaf Lahir dan Batin
semoga kita masih diberi kesempatan
dengan bulan Ramadhan tahun depan.
Amin …
————————————————————————————–
ketika lidah tak sanggup menahan kata
yang membuatnya menorehkan luka
ketika tangan terpeleset merangkai manis
kalimat
ketika senyum hambar terpotret
ketika kaki melangkah tak tentu arah
ada ruang hati tertoreh
ada kejap mata terluka
ada degup menganga getir
ada kecewa
ada lara
dari kesengajaan
dari ketidaksengajaan
dari kesalahpahaman
hanya maaf dari bening hati yang
menyembuhkan
TAQBALALLAHU MINNA WAMINKUM
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1431H
MINAL AIDIN WAL FAIDZIN
banyak salah dan khilaf
berbukit dosa dan silap
bahkan kata tak mampu merangkainya
ilmu Falak tak mampu menghitungnya
menyongsong hari kemenangan
tak diharapkan salahku dilupakan
namun.. sebagai sesama hambaNya
semoga kita bisa saling memaafkan
SELAMAT MENYAMBUT IDUL FITRI 1 Syawal
1429H
—————————————————————————————–
hari beranjak senja, membiaskan
rona jingga di atas cakrawala.
mengakhiri rasa lapar serta dahaga,
merengguk nikmat sebulan penuh puasa.
kini hari nan suci tlah tiba,
mohon maaf segala kesalahan dan dosa
selamat Idul Fitri 1 Syawal 1429H
Minal Aidin Wal Faidzin,
Mohon Maaf Lahir dan Batin
semoga kita masih diberi kesempatan
dengan bulan Ramadhan tahun depan.
Amin …
————————————————————————————–
ketika lidah tak sanggup menahan kata
yang membuatnya menorehkan luka
ketika tangan terpeleset merangkai manis
kalimat
ketika senyum hambar terpotret
ketika kaki melangkah tak tentu arah
ada ruang hati tertoreh
ada kejap mata terluka
ada degup menganga getir
ada kecewa
ada lara
dari kesengajaan
dari ketidaksengajaan
dari kesalahpahaman
hanya maaf dari bening hati yang
menyembuhkan
TAQBALALLAHU MINNA WAMINKUM
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1431H
MINAL AIDIN WAL FAIDZIN
Selasa, 07 September 2010
ketika
suatu ketika
aku pernah dihanyut asmara
tapi tak pernah ku tenggelam
karena kekuatan cintamu
menjadi perahu dan dayungku
hanya engkaulah yang mampu
melenyapkan ragu menjadi tahu
memupuskan kelu menjadi deru
hanya engkaulah yang bisa
menggantikan tawar menjadi rasa
menghadirkan tiada menjadi ada
karena hanya engkaulah,,,,,,,,
wanita terindah dalam hidupku
aku pernah dihanyut asmara
tapi tak pernah ku tenggelam
karena kekuatan cintamu
menjadi perahu dan dayungku
hanya engkaulah yang mampu
melenyapkan ragu menjadi tahu
memupuskan kelu menjadi deru
hanya engkaulah yang bisa
menggantikan tawar menjadi rasa
menghadirkan tiada menjadi ada
karena hanya engkaulah,,,,,,,,
wanita terindah dalam hidupku
Senin, 06 September 2010
sihir aku dengan pesona kata katamu
Ketahuilah bahwa setiap wanita dari segala tingkatan umur sangat membutuhkan ungkapan lembut yang dapat menyentuh gejolak emosinya dan tabiat kewanitaannya. Kami juga membutuhkan sebuah pengakuan perasaan bahwa diri kami memiliki nilai dalam kehidupanmu, memiliki tempat khusus di hati dan perasaanmu sebagai suami.
Karena itu sihirlah kami dengan kata-kata cintamu. Ungkapkanlah dengan penuh senyum tulus. Janganlah engkau pendam perasaan itu. Jadilah engkau suami yang romantis yang mampu membuat kami berkhayal menjadi permaisuri raja di permukaan bumi.
Cobalah engkau pandang mata kami, diamlah beberapa detik sambil tetap menatap hitam bolanya.. lalu ungkapkanlah:
“aku mencintaimu duhai istriku.”
“aku begitu bahagia kala Allah menjadikanmu sebagai belahan jiwaku”.
“engkau begitu istimewa bagiku”
“aku rindu dengan masakanmu”
“sayang, kenapa engkau mampu membuatku terpikat?”
selanjutnya engkau akan meilhat kami begitu berbeda. Tatapan kami akan tertahan untuk waktu yang lebih lama dari biasanya. Ada semacam keengganan untuk memalingkannya. Biasanya diikuti dengan mata yang berbinar dan pupilnya membesar. Alisnya sedikit terangkat. Kami akan tersenyum namun terkadang disertai dengan malu-malu. Lebih jelasnya terjadi perubahan otot-otot disekitar bibir lalu sedikit terbuka.
Atau tulislah ungkapan tersebut pada secarik kertas, lalu taruhlah di atas meja makan, diatas bantal atau ditempat lain. Apalagi menyertakan bunga..
Duhai suami
Cobalah engkau saksikan mereka yang pacaran namun sudah mampu menjadi pujangga bagi wanita yang tak sah menjadi pasangannya. Mereka mampu membius para gadis dengan ungkapan gombal yang dibumbuhi omong kosong belaka.
Namun engkau??? Engkau lebih berhak dari mereka karena engkau adalah pasangan kami di dunia dan akherat yang dirajut diatas untaian tali pernikahan yang sah.
Tahukah engkau bahwa kami akan merasa bahagia ketika mendengar ungkapan cinta yang dapat menggetarkan relung jiwa meski usia kami telah lanjut dan pernikahan telah lama terajut??? Kata-kata yang menyentuh gejolak hati akan dapat mewujudkan kebahagiaan rumah tangga sepasang merpati. Sebagian rumah tangga yang sepi dari ungkapan tersebut akan dilanda kehancuran dan menjadikan istana rumah tangga berada di tepi jurang kehancuran jikalau kami tidak memiliki agama atau memiliki agama yang tidak kuat…
Karena itu sihirlah kami dengan kata-kata cintamu. Ungkapkanlah dengan penuh senyum tulus. Janganlah engkau pendam perasaan itu. Jadilah engkau suami yang romantis yang mampu membuat kami berkhayal menjadi permaisuri raja di permukaan bumi.
Cobalah engkau pandang mata kami, diamlah beberapa detik sambil tetap menatap hitam bolanya.. lalu ungkapkanlah:
“aku mencintaimu duhai istriku.”
“aku begitu bahagia kala Allah menjadikanmu sebagai belahan jiwaku”.
“engkau begitu istimewa bagiku”
“aku rindu dengan masakanmu”
“sayang, kenapa engkau mampu membuatku terpikat?”
selanjutnya engkau akan meilhat kami begitu berbeda. Tatapan kami akan tertahan untuk waktu yang lebih lama dari biasanya. Ada semacam keengganan untuk memalingkannya. Biasanya diikuti dengan mata yang berbinar dan pupilnya membesar. Alisnya sedikit terangkat. Kami akan tersenyum namun terkadang disertai dengan malu-malu. Lebih jelasnya terjadi perubahan otot-otot disekitar bibir lalu sedikit terbuka.
Atau tulislah ungkapan tersebut pada secarik kertas, lalu taruhlah di atas meja makan, diatas bantal atau ditempat lain. Apalagi menyertakan bunga..
Duhai suami
Cobalah engkau saksikan mereka yang pacaran namun sudah mampu menjadi pujangga bagi wanita yang tak sah menjadi pasangannya. Mereka mampu membius para gadis dengan ungkapan gombal yang dibumbuhi omong kosong belaka.
Namun engkau??? Engkau lebih berhak dari mereka karena engkau adalah pasangan kami di dunia dan akherat yang dirajut diatas untaian tali pernikahan yang sah.
Tahukah engkau bahwa kami akan merasa bahagia ketika mendengar ungkapan cinta yang dapat menggetarkan relung jiwa meski usia kami telah lanjut dan pernikahan telah lama terajut??? Kata-kata yang menyentuh gejolak hati akan dapat mewujudkan kebahagiaan rumah tangga sepasang merpati. Sebagian rumah tangga yang sepi dari ungkapan tersebut akan dilanda kehancuran dan menjadikan istana rumah tangga berada di tepi jurang kehancuran jikalau kami tidak memiliki agama atau memiliki agama yang tidak kuat…
yang terabaikan
setangkai mawar tergeletak sia-sia
pagar hati direnda merahnya
berhamburan harap
di altar senyap
aku masih mencoba bertahan
antara segar kelopak dan dahan
namun khawatir tangkai asa terinjak
kuputuskan untuk segera pergi beranjak
mawar itu harumnya tersiakan
seperti aku yang selalu kau abaikan
Kamis, 02 September 2010
terkurung sepi
sunyi nya malam
tidak lebih sunyi hatiku
terkungkung dinding batu yang menjulang
aku tidak bisa melihat ,,, aku terhalagi
dingin nya embun
tidak lebih dingin hatiku
aku terasing dalam sangkar hatiku
yang beku oleh waktu
duniaku begitu sepi
tidak ada gejolak yang memberi irama
aku ingin bernyanyi
tapi tak dapat ku dengar musik mengalun
apakah harus begini
menanti dalam keterasingan
meratap dalam kesunyian
membeku lalu mati
tidak lebih sunyi hatiku
terkungkung dinding batu yang menjulang
aku tidak bisa melihat ,,, aku terhalagi
dingin nya embun
tidak lebih dingin hatiku
aku terasing dalam sangkar hatiku
yang beku oleh waktu
duniaku begitu sepi
tidak ada gejolak yang memberi irama
aku ingin bernyanyi
tapi tak dapat ku dengar musik mengalun
apakah harus begini
menanti dalam keterasingan
meratap dalam kesunyian
membeku lalu mati
Rabu, 01 September 2010
UNTUKMU BPK PEMBANGUNAN [H M SUHARTO]
selamat jalan wahai engkau bapak pembangunan
presiden yang selalu memperhatikan rakyatnya
dan tidak pernah sekalipun membeda bedakan
ras maupun suku yang ada di Indonesia
engkau mengantarkan kami kegerbang
pintu kejayaan
dimana kami pernah merasakan nikmatnya
kemerdekaan
kau bangkitkan perekonomian, pendidikan,
kesehatan
serta pembangunan negara ini
meski kontrofersi, dan korupsi kerap
mengiringi jejak langkahmu
perlahan tapi pasti langkahmu berpijak
kau meninggalkan sejuta petuah penuh arti
dan langkah langkahmu semakin kian pasti
wahai engaku pemimpin ke dua negara kami
kami sadari engkau adalah seorang manusia biasa
yang memiliki keterbatasan dalam berpijak
dan terpeleset dalam nikmatnya jurang korupsi
namun dibalik itu kami sangat bangga atas
prestasimu.
lelah kau berjalan pada setapak sejarah ini
bahumu yang dulu tegap kini mulai melemah
sorotan mata dan senyum simpulmu
menyiratkan
betapa kau rindu akan indonesia dimasa
silam
indonesia yang Tegar dan Mandiri
presiden yang selalu memperhatikan rakyatnya
dan tidak pernah sekalipun membeda bedakan
ras maupun suku yang ada di Indonesia
engkau mengantarkan kami kegerbang
pintu kejayaan
dimana kami pernah merasakan nikmatnya
kemerdekaan
kau bangkitkan perekonomian, pendidikan,
kesehatan
serta pembangunan negara ini
meski kontrofersi, dan korupsi kerap
mengiringi jejak langkahmu
perlahan tapi pasti langkahmu berpijak
kau meninggalkan sejuta petuah penuh arti
dan langkah langkahmu semakin kian pasti
wahai engaku pemimpin ke dua negara kami
kami sadari engkau adalah seorang manusia biasa
yang memiliki keterbatasan dalam berpijak
dan terpeleset dalam nikmatnya jurang korupsi
namun dibalik itu kami sangat bangga atas
prestasimu.
lelah kau berjalan pada setapak sejarah ini
bahumu yang dulu tegap kini mulai melemah
sorotan mata dan senyum simpulmu
menyiratkan
betapa kau rindu akan indonesia dimasa
silam
indonesia yang Tegar dan Mandiri
Langganan:
Postingan (Atom)