Entri Populer

Rabu, 28 Juli 2010

purnama terasing

di tangkup angin terkecup ingin,
beriring angan menggiring ringan
di desah resah gelombangnya,
dawaikan kerinduan di nada malam tak
berirama,

cabar senar tercabik dari gitarnya,
menghempas tunas dari napas
akarnya
sejauh mana bahu terkayuh?
dermaga sayu tiada terlabuh!

sebesar apa harap terucap?
derap lelap mendekap senyap!
percik air tak terpekik hilir
tergenang di hulu lalu
wajah batu membisu

terbenam di risau muram
tenggelamlah senja di dasar telaga
menyulam sapa dalam aksara malam
tanpa makna

sempurnalah hening,
dalam purnama terasing!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.